Sedekah Non Finansial dalam Islam

Trending 9 months ago

BincangSyariah.com – Sedekah dalam Islam tidak hanya terbatas pada pemberian harta, tetapi juga mencakup segala corak kebaikan nan dilakukan untuk orang lain, baik secara materi maupun non-materi. Sedekah non finansial dalam Islam mempunyai banyak macam. Nah tulisan ini bakal membahas pelbagai jenis infak non finasial dalam Islam.

Sedekah merupakan salah satu ibadah nan sangat dianjurkan dalam Agama. Allah telah ‎menegaskannya dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah Ayat 215:‎

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

‎‘’Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa nan kudu mereka infakkan. ‎Katakanlah, “Harta apa saja nan Anda infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, ‎kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang nan dalam perjalanan (dan ‎membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja nan Anda kerjakan, sesungguhnya Allah Maha ‎Mengetahuinya.’’‎

Anjuran ini juga ditambahi oleh Rasulullah SAW, dalam salah satu hadisnya beliau bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ ‏

‎’’Dari Abu Hurairah dari Rasulullah bersabda: “Sedekah itu tidak bakal ‎mengurangi harta. Tidak ada orang nan memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah bakal ‎menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang nan merendahkan diri lantaran Allah, melainkan ‎Allah bakal mengangkat derajatnya.” (HR Muslim, No 2588) 

Pada umumnya, infak dimaknai dengan memberikan kekayaan kepada orang lain secara cuma-cuma. Mudahnya demikian ini dikategorikan dengan infak finansial, namun sebenarnya ada juga infak non finansial. Yaitu nan diriwayatkan oleh Imam Al-Tirmidzi dalam sunan-nya;

- Advertisement -Allo Fresh

عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلَالِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنْ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Diriwayatkan dari Abu Dzarr bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau melakukan ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang nan tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang nan berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari ember ke ember saudaramu juga sedekah”. (HR. Al-Tirmidzi, 1879)

Dari sabda ini, Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah juga memberikan contoh lain mengenai infak non finansial ini. Beliau mengatakan;

والصدقة بغير المال نوعان: أحدُهما: ما فيه تعدية الإحسان إلى الخلق؛ فيكون صدقةً عليهم، وربَّما كان أفضل من الصدقة بالمال؛ وهذا كالأمر بالمعروف والنهي عن المنكر؛ فإنه دعاءٌ إلى طاعة الله، وكفٌّ عن معاصيه، وذلك خيرٌ من النفع بالمال، وكذلك تعليم العلم النافع، وإقراءُ القرآن، وإزالةُ الأذى عن الطريق، والسعي في جلبِ النفع للناس، ودفع الإذى عنهم، وكذلك الدعاء للمسلمين، والاستغفار لهم. 

“Sedekah non finansial ada dua bentuk. Salah satunya apa saja nan padanya ada corak memberikan kebaikan kepada makhluk, maka dia berbobot infak pada mereka, dan kadang perihal tersebut lebih utama daripada infak dengan harta, dan ini contohnya seperti memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran,  lantaran perihal tersebut adalah seruan kepada ketaatan kepada Allah, serta menahan dari maksiat kepada-Nya, maka perihal tersebut lebih baik daripada memberikan faedah dengan harta. 

Demikian pula mengajarkan pengetahuan nan berfaedah dan membaca Al Qur’an, dan menyingkirkan gangguan dari jalan, dan berupaya memberikan faedah kepada manusia, menahan gangguan dari mereka, demikian pula mendoakan kaum muslimin dan memintakan maaf untuk mereka”.

Selain keduanya, mencegah diri dari menyakiti orang lain juga masuk pada kategori ini. Ibnu Rajab mengatakan;

ومن أنواع الصدقة: كفُّ الأذى عن النَّاسِ، ففي “الصحيحين” عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ الْإِيمَانُ بِاللَّهِ وَالْجِهَادُ فِي سَبِيلِهِ قَالَ قُلْتُ أَيُّ الرِّقَابِ أَفْضَلُ قَالَ أَنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا وَأَكْثَرُهَا ثَمَنًا قَالَ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ أَفْعَلْ قَالَ تُعِينُ صَانِعًا أَوْ تَصْنَعُ لِأَخْرَقَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ ضَعُفْتُ عَنْ بَعْضِ الْعَمَلِ قَالَ تَكُفُّ شَرَّكَ عَنْ النَّاسِ فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ مِنْكَ عَلَى نَفْسِكَ.

“Di antara ibadah nan termasuk bagian infak adalah menecegah diri dari menyakiti orang lain. Di dalam Sahih Bukhari Muslim diriwayatkan dari Abi Dzar Al-Ghifari, bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW; 

“‘Wahai Rasulullah! Amalan apakah nan paling utama? ‘ Rasulullah menjawab: “Beriman kepada Allah dan berjihad pada jalan-Nya.” Aku bertanya, “Hamba sahaya nan bagaimanakah nan paling utama?” Rasulullah SAW menjawab: “Hamba sahaya nan paling baik menurut pemiliknya dan paling mahal harganya.” Aku bertanya lagi, “Bagaimana jika saya tidak bisamengerjakannya?” 

Rasulullahmenjawab: “Kamu bisa membantu orang nan bekerja alias berkerja untuk orang nan tidak mempunyai pekerjaan.” Aku bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah! Apa pendapatmu jika saya tidak bisa melakukan sebagian dari amalan? ‘ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Kamu hendaklah menghentikan kejahatanmu terhadap orang lain lantaran perihal itu merupakan infak darimu kepada dirimu”.

Oleh karenanya, menjadi fleksibel. Sebab infak ini tidak kudu menunggu lebihnya kekayaan nan dimiliki, lantaran infak juga bisa dilakukan dengan non finansial sebagaimana nan telah dijelaskan di atas. Namun tentunya lebih baik bagi orang nan mempunyai kekayaan lebih, untuk menyisihkan hartanya guna diberikan kepada orang lain. 

Keterangan nan disampaikan oleh Ibnu Rajab ini bisa menjadi pengganti bagi orang nan tidak mempunyai kekayaan berlebih, karena dalam keadaan minim finansial pun tetap bisa bersedekah. 

More
Source Portal islami
Portal islami